Penjelasan Geophagy Beserta Penyebab dan Dampaknya

Tim Editor

Geophagy

Geophagy, atau kebiasaan manusia memakan tanah, adalah fenomena yang telah ada sejak zaman kuno.

Praktik ini terjadi di berbagai budaya di seluruh dunia, termasuk Afrika, Amerika Latin, dan Asia.

Meskipun mungkin terdengar aneh, geophagy merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang geophagy, mengapa manusia melakukannya, dan dampaknya terhadap kesehatan.

Apa itu Geophagy?

Geophagy adalah tindakan mengonsumsi tanah atau material tanah seperti lempung.

Orang yang terlibat dalam geophagy dapat mengonsumsi tanah mentah langsung atau mencampurnya dengan air atau makanan lain.

Ada beberapa jenis geophagy, termasuk geophagy tanah liat dan geophagy non-tanah liat.

Geophagy tanah liat melibatkan konsumsi lempung yang mengandung mineral tertentu, sementara geophagy non-tanah liat melibatkan penggunaan tanah yang tidak mengandung lempung.

Geophagy di Seluruh Dunia

Praktik geophagy telah diamati di berbagai budaya di seluruh dunia.

Di Afrika, geophagy merupakan bagian dari tradisi dan praktik spiritual di beberapa kelompok etnis.

Di Amerika Latin, geophagy telah dilaporkan di negara-negara seperti Brasil, Kosta Rika, dan Kolombia.

Di Asia, terutama di India, Nepal, dan Sri Lanka, geophagy telah menjadi bagian dari warisan budaya dan praktik tradisional.

Mengapa Manusia Melakukan Geophagy?

Ada beberapa alasan mengapa manusia melibatkan diri dalam geophagy. Salah satunya adalah alasan nutrisi.

Tanah mentah mengandung berbagai mineral dan nutrisi penting seperti besi, kalsium, seng, dan magnesium.

Dalam kondisi di mana sumber nutrisi lain terbatas, geophagy dapat menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan mineral ini.

Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa geophagy dapat membantu mengurangi racun dalam sistem pencernaan, terutama pada kasus keracunan makanan.

Dampak Kesehatan Geophagy

Meskipun geophagy dapat memberikan manfaat dalam hal asupan mineral, praktik ini juga memiliki beberapa dampak kesehatan yang perlu diperhatikan.

Tanah mentah bisa mengandung kuman, bakteri, parasit, dan logam berat yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Konsumsi tanah yang terkontaminasi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, infeksi saluran pencernaan, keracunan logam berat, dan masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, geophagy juga bisa menghambat penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi, karena adanya material tanah yang mengikat nutrisi.

Kesimpulan

Geophagy merupakan praktik yang telah ada sejak zaman kuno dan dilakukan oleh berbagai budaya di seluruh dunia.

Orang yang melakukan geophagy mengonsumsi tanah mentah atau material tanah lainnya.

Meskipun geophagy dapat memberikan nutrisi dan mungkin memiliki manfaat dalam mengurangi racun dalam sistem pencernaan, dampak kesehatan yang terkait dengan kontaminasi dan hambatan penyerapan nutrisi harus diperhatikan.

Praktik ini perlu ditinjau secara hati-hati untuk memastikan keamanannya.

Tim Editor

Menulis konten berkualitas yang digunakan untuk keperluan SEO dengan penyesuaian teknik penulisan yang profesional.

Related Post

Tinggalkan komentar